Bersepeda Rutin, Obat Hidup Sehat

Start Sharing Not Selling
Date
Label

Endang Warsoma, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bandung, mengangkat telepon genggamnya. Mimik wajahnya serius. Tapi, telepon di malam itu bukan menyangkut soal pekerjaan, tetek bengek soal kependudukan. Melainkan, soal bersepeda.

"Barusan adalah ajakan rencana gowes ke Pangandaran," tutur Endang menjelaskan perihal telepon itu. Jika sudah menyinggung soal sepeda, birokrat ini sangatlah antusias.
"Saya sering berangkat dari rumah di Ujung Berung ke kantor naik sepeda. Tiga puluh menit sudah sampai, lebih cepat dari naik mobil," ucapnya membeberkan dampak positif bersepeda.

Namun baginya, fungsi utama bersepeda adalah olahraga dan kesehatan. "Kalau bagi sebagian orang (bersepeda) ini adalah gaya hidup, buat saya adalah olahraga," tutur Endang yang aktif tergabung di dalam beberapa komunitas pesepeda, termasuk Bike to Work.
Virus kesadaran bersepeda pun tumbuh di kalangan guru. Setiap Sabtu, Iwan Hermawan (17) rutin bersepeda sejauh 17 kilometer dari rumah ke sekolah. Di akhir pekan, beramai-ramai bareng komunitas sepeda, termasuk Komunitas Guru-guru Pesepeda Bandung, ia kerap plesiran ke luar kota sambil gowes.

"Pengalaman bersepeda sampai ke Garut, Kawah Kamojang, Cianjur, Pangalengan. Libur panjang nanti rencana ke Pangandaran," tutur guru SMAN 9 Kota Bandung ini.
Lantas, apa untungnya capek-capek bersepeda? "Menjaga tubuh biar tetap stabil. Biar gak kena stroke. Kata orang China, bersepeda buat orang umur di atas 40 tahun itu bagus," tuturnya sambil berkelakar.
Dibenarkan Prof. Dr. Antonius Purba, AIFO, ahli faal dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, bersepeda merupakan pilihan yang mudah, murah, dan tepat menjaga agar tubuh tetap bugar dan sehat.

"Keuntungan bersepeda ini, selain menggembirakan dan mudah, bisa dilakukan oleh siapa pun," tutur Kepala Bagian Ilmu Faal FK Unpad ini, Rabu (18/11) sore. Seluruh komponen kebugaran, yaitu mencakup menyehatkan jantung dan paru, membuat otot bertambah kuat dan memiliki daya tahan, tubuh menjadi lentur, serta badan seimbang, dipenuhi lewat olah raga bersepeda.

Lebih luasnya, seperti halnya kegiatan aerobik lain, olahraga ini sangat baik untuk mencegah stroke dan penyakit jantung, papar Ketua Umum Ikatan Ahli Faal Indonesia ini.
Akan tetapi kegiatan bersepeda itu harus dilakukan minimal 30 menit setiap kali dilakukan, serta harus rutin setidaknya tiga kali seminggu. "Jika hanya sekali, tidak berarti banyak," ungkapnya kemudian.

Membentuk kekebalan tubuh
Bersepeda rutin selama minimal 30 menit akan mengakibatkan terbakarnya trigliserin, yaitu zat di tubuh yang menjadi bahan bakar kolesterol dan menyebabkan tubuh menjadi gemuk.
Bersepeda juga bisa menjadi sarana yang tepat untuk terapi dan rehabilitasi penderita sakit jantung. Dan, yang perlu diketahui pula, bersepeda secara teratur seperti layaknya olahraga aerobik lainnya, juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Maka, orang yang rutin melakukan olahraga ini jarang sekali terkena sakit, apalagi semacam flu. "Karena dapat merangsang pembentukan antibodi di tubuh," paparnya.
Sebuah studi di Denmark di tahun 2000 bahkan menyebutkan bahwa olahraga bersepeda bisa mengurangi resiko kematian hingga 40 persen pada seseorang! Jadi, mari kita bersepeda!

Sumber : Kompas



Related Posts



0 Comment:

Posting Komentar